Membangun tanpa Melenyapkan Ekosistem Existing
Sejak work from home (WFH) diberlakukan sebagai efek pandemi Covid-19, makna kantor sedikit bergeser. Misalnya, proyek garapan arsitek Gayuh Budi Utomo ini. Kantor tak lagi berupa ruangan kaku tempat bekerja, tetapi jadi ruang diskusi yang santai dan luwes.
—
RUANGAN yang berada di sisi selatan rumah milik Pande Ketut Yokarmana itu tidak tampak seperti kantor pada umumnya. Nuansa tradisional terasa kuat berpadu dengan elemen industrial. Hal itu tampak pada pemilihan material bata ekspos dan dinding roster yang dibiarkan telanjang. Melalui bangunan tersebut, Gayuh bertujuan melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia.
’’Ada masanya kita ingin merasakan arsitektur Roma dihadirkan di rumah atau kantor, itu terlihat seksi kalau bahasa naifnya. Tapi, saat ini eranya sudah berubah, sudah saatnya memberikan ruang seluas-luasnya untuk local wisdom,’’ kata Gayuh kepada Jawa Pos pada Kamis (28/10).
Jauh dari kesan kaku, ruangan itu justru cenderung seperti sebuah galeri seni, dilengkapi dengan lukisan kapal karya Ariel Ramadhan yang memperkuat kesan artsy pada ruangan. Menariknya, terdapat dua pohon yang dibiarkan tumbuh di sana, yakni pohon kamboja dan matoa. Pohon itu rupanya tertanam di lantai bawah dan sudah ada di rumah itu sebelum proses renovasi berlangsung.