Rumah di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, ini dibangun berdasar kebutuhan sosialisasi dari pemiliknya yang merupakan pasangan muda. Studio Dinding selaku perancang rumah itu pun menawarkan gaya modern Jepang yang kian mendukung kebutuhan tersebut.
PEMILIK rumah senang mengundang keluarga dan teman-temannya untuk berkumpul di rumah. Karena itu, sebisa mungkin rumah tersebut dibuat leluasa dan dapat menampung banyak orang di sana. Adeline Octavia selaku arsitek menjelaskan, kuncinya adalah program ruang. Lantai 1 dibuat sebagai area publik berkonsep open plan.’’Sehingga semua ruang terasa mengalir,’’ kata Adeline.
Untuk interior, style yang dipilih adalah gaya modern Jepang. Salah satu yang paling menonjol yaitu dominasi elemen kayu yang memenuhi setiap sudut ruangan. Mulai kabinet, kitchen set, hingga sekat antar-ruang.
Kembali ke kebutuhan sosialisasi pemilik, Adeline merancang banyak tempat duduk tambahan yang ’’tersembunyi’’ di lantai 1. Misalnya, undakan berbentuk melengkung pada tangga. Ada juga tempat duduk ekstra berbentuk melengkung di ruang keluarga yang juga bisa difungsikan sebagai kabinet pada bagian bawahnya.
keseluruhan ruang terasa mengalir dan hangat. (WILLIAM KUNG VIA STUDIO DINDING UNTUK JAWA POS)
Unsur modern juga diaplikasikan lewat pemilihan material laminasi HPL yang mendominasi. Material itu dipilih dengan alasan low-maintenance sekaligus demi mencapai warna kayu muda yang lebih menarik dan memberi kesan luas. Kemudian, dipadukan dengan warna-warna terang seperti putih dan abu-abu yang dituangkan melalui lantai granit dan dinding.
Kesan ala Jepang modern diperkuat dengan zen garden di dalam rumah itu. Zen garden merupakan taman batu khas Jepang. Sesuai namanya, di sana tidak ada rerumputan, melainkan batuan kecil yang memenuhi permukaan taman. Kemudian, di tengahnya ada pohon artifisial yang lagi-lagi dipilih demi kemudahan perawatan. ’’Ini untuk memenuhi keinginan klien pasangan muda yang ingin rumah simpel dan minim perawatan, tapi tetap nyaman dan indah,’’ ucapnya.
Area zen garden itu terasa terang seperti area outdoor berkat adanya double-height ceiling dan skylight tepat di atasnya. ’’Sinar matahari masuk, tapi air hujan tidak tembus,’’ ujar Adeline. Berkat double-height ceiling, tercipta konektivitas antara lantai 1 dan lantai 2. Terlebih, setiap ruangan memiliki bukaan yang menghadap ke area terang. Misalnya, ruang keluarga dan dapur yang menghadap ke taman belakang.
—
HIGHLIGHTS
- HIDDEN LIGHTS

Unsur kayu mendominasi area kamar tidur. Misalnya, pada lantai, kabinet, sekat, hingga dipan tempat tidur. Kemudian, dipercantik dengan hidden lights yang sekaligus menambah dimensi ruang.
- TAMAN KERING

Terdapat space kecil melebar di bagian belakang yang lantas disulap menjadi taman kering. Taman itu berlapis batu kerikil serta dihuni tanaman perdu dan tanaman hias yang menambah nuansa hijau.
- FASAD ABU-ABU

Nuansa Jepang tidak begitu kental pada fasad. Adeline memilih material dan warna yang cenderung natural dengan memperhatikan privasi penghuni. Yakni, beton dan baja abu-abu yang dipadukan dengan material kayu.
—
Home’s Fact Cipinang House
- Arsitek: Adeline Octavia (Studio Dinding)
- Luas tanah: 235 meter persegi
- Lama pengerjaan: 1 tahun
- Lokasi: Jakarta Timur
