Lahan hook kerap jadi incaran. Sebab, rumah yang dibangun di atasnya bisa terasa lebih luas. Tapi, hal itu akan berbalik menjadi kekurangan jika penataannya kurang tepat.
—
BERADA di sudut, proyek HN House yang digarap RAR Architect & Interior Design memiliki dua sisi terbuka. Yakni, sisi yang menghadap utara dan sisi lainnya menghadap barat. ’’Sisi utara cukup enak karena tidak terkena sinar matahari, nah yang sisi barat kurang nyaman karena kena matahari sore. Di situlah tantangannya,’’ kata arsitek Rendic Budiarto kepada Jawa Pos.
Untuk mengatasi panas pada sisi barat, Rendic memisahkan ruang yang menjadi sirkulasi dan ruang utama. Dinding fasad area sirkulasi tersebut dibuat bukan dengan tembok, melainkan pelat besi yang diatur sedemikian rupa sehingga membentuk pori-pori.
Area sirkulasi dikhususkan hanya untuk mengatur suplai udara dan sinar matahari yang masuk. Karena itu, di balik pelat besi tersebut hanya terdapat tangga yang menuju lantai atas, tidak banyak aktivitas yang dilakukan di sana.
’’Itu area sirkulasi sebagai barrier sehingga sinar matahari barat enggak langsung menerobos. Cukup efektif menguragi panas jam 3–4 sore,’’ ujarnya. Selain itu, dinding pelat besi tersebut sukses menciptakan bayangan yang indah di dalam ruangan saat sore hari ketika sinar matahari masuk. Tidak khawatir debu atau hewan dari luar akan masuk melalui pori-pori pelat besi itu karena bagian belakangnya dilapisi dengan kaca transparan.
Agar tidak terkesan terlalu raw, Rendic memadupadankan material pelat besi itu dengan marmer. Marmer berwarna krem tersebut tampak manis disandingkan dengan dinding abu-abu dan pelat besi berwarna abu-abu tua. Material marmer pun sukses menciptakan kesan elegan pada rumah seluas 650 meter persegi itu. ’’Marmer ini permintaan owner. Dia ingin rumah yang terasa lebih gagah dan megah,’’ ujarnya.
Sementara itu, di sisi utara yang cukup aman dari sinar matahari, Rendic menggunakan material concrete wood pada fasad. Concrete wood dinilainya lebih low-maintenance dibandingkan kayu asli, terlebih untuk penggunaan outdoor. ’’Motif serat dan warna kayunya tetap ada. Feel-nya terasa lebih hangat,’’ ujar Rendic.
Beralih ke dalam, rumah itu terdiri atas tiga lantai. Lantai paling dasar adalah area servis, lalu di atasnya ada area semi-publik yang terdiri atas kolam renang, ruang keluarga, ruang makan, pantry, dan satu kamar tamu. Sementara itu, lantai paling atas adalah area privat yang berisi empat kamar.
Rendic menjelaskan, rumah tersebut berkonsep tropis, menyesuaikan iklim di Indonesia. Hal itu ditandai dengan banyaknya bukaan. Setiap kamar bisa dipastikan mendapat jendela. Termasuk master bedroom. Meski tidak menghadap luar, jendela kamar utama mengarah ke kolam renang indoor di bawahnya. ’’Di atas kolam renang itu ada sedikit lubang terbuka sebagai void. Sehingga, suhu ruangan menjadi lebih nyaman,’’ terangnya.
PELAT BESI LEBIH ”RINGAN”
Dibandingkan bata roster yang banyak digunakan dalam arsitektur Indonesia masa kini, pelat besi custom dinilai Rendic lebih ringan bagi struktur bangunan. Pelat besi itu dilapisi tiga jenis coating yang membuatnya lebih durable.
JENDELA UTARA
Dua jendela yang tampak di sisi rumah bagian utara adalah jendela kamar anak. Karena area menghadap utara, maka cukup aman menempatkan jendela di sana. Sinar matahari tidak akan terlalu menyilaukan.
KOLAM RENANG
Berukuran 10 x 3 meter, kolam renang ditempatkan di lantai 2. Tujuannya, agar privasi lebih terjaga karena orang lain yang lewat di jalanan tidak bisa melihat langsung kolam tersebut.
HN House
- Arsitek: Rendic Budiarto (RAR Architect & Interior Design)
- Luas tanah: 375 meter persegi
- Luas bangunan: 650 meter persegi
- Lokasi: Surabaya
- Lama pengerjaan: 1,5 tahun